Alhamdulillah setelah beberapa kali menjalani proses pacaran, saya berkesimpulan bahwa pacaran itu bukan proses yang tepat bagi saya. Alasannya karena hal-hal yang dilakukan selama pacaran, tidak lain hanya mengundang nafsu negatif. Oleh karena itu, saya memulai proses ta'aruf pada awal tahun 2016 ini.
Secara umum proses ta'aruf memiliki arti perkenalan. Proses kenalan disini berarti berkenalan dengan seseorang akhwat (perempuan) yang juga memiliki tujuan untuk segera menikah. Selain berkenalan dengan akhwat, disarankan juga untuk berkenalan dengan keluarga, teman dan lingkungannya.
Dari hasil berbincang dengan seorang teman lama, yang telah berhasil melakukan proses ta'aruf sampai proses pernikahan, pada umumnya proses ini harus melibatkan pihak ketiga. Pihak pertama "ikhwan", pihak kedua "akhwat", dan pihak ketiga perantara. Pihak ketiga ini dapat berasal dari ikhwan atau akhwat atau juga ikhwan dan akhwat. Pihak ketiga biasanya juga bisa berasal dari Murobi atau ustadz/guru yang kenal dengan ikhwan dan/atau akhwat.
Tidak jarang proses ta'ruf yang melibatkan murobi, dimulai dengan pertukaran infomasi biodata diri melalui murobinya. Semakin terkenal murobi akan meningkatkan kepercayaan ikhwan/akhwat dalam berta'aruf.
Murobi juga dikenal dalam forum-forum pembelajaran islam seperti liqo.
Dalam perkembangannya, proses ta'aruf saat ini juga sudah bisa dilakukan secara online http://www.rumahtaaruf.com/. Segala hal prosedur ta'aruf secara online dan offline, dijelaskan mendetail dalam situs tersebut. Selain itu, situs ini juga telah berhasil, dengan adanya 35 pasangan yang telah menikah melalui situs online ini. Alhamdulillah...
اَلْخـَبِيـْثــاَتُ لِلْخَبِيْثـِيْنَ وَ اْلخَبِيْثُــوْنَ لِلْخَبِيْثاَتِ وَ الطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَ الطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبَاتِ.
“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26)
Dengan mengacu pada Surat An Nur tersebut, kita diharuskan untuk selalu berusaha berpikir positif mengenai jodoh. Perkara jodoh sudah ditentukan sebelum kita lahir, di dalam lauh mahfudz. Semoga kita selalu memiliki semangat untuk selalu berusaha memperbaiki diri.
Secara umum proses ta'aruf memiliki arti perkenalan. Proses kenalan disini berarti berkenalan dengan seseorang akhwat (perempuan) yang juga memiliki tujuan untuk segera menikah. Selain berkenalan dengan akhwat, disarankan juga untuk berkenalan dengan keluarga, teman dan lingkungannya.
Dari hasil berbincang dengan seorang teman lama, yang telah berhasil melakukan proses ta'aruf sampai proses pernikahan, pada umumnya proses ini harus melibatkan pihak ketiga. Pihak pertama "ikhwan", pihak kedua "akhwat", dan pihak ketiga perantara. Pihak ketiga ini dapat berasal dari ikhwan atau akhwat atau juga ikhwan dan akhwat. Pihak ketiga biasanya juga bisa berasal dari Murobi atau ustadz/guru yang kenal dengan ikhwan dan/atau akhwat.
Tidak jarang proses ta'ruf yang melibatkan murobi, dimulai dengan pertukaran infomasi biodata diri melalui murobinya. Semakin terkenal murobi akan meningkatkan kepercayaan ikhwan/akhwat dalam berta'aruf.
Murobi juga dikenal dalam forum-forum pembelajaran islam seperti liqo.
Dalam perkembangannya, proses ta'aruf saat ini juga sudah bisa dilakukan secara online http://www.rumahtaaruf.com/. Segala hal prosedur ta'aruf secara online dan offline, dijelaskan mendetail dalam situs tersebut. Selain itu, situs ini juga telah berhasil, dengan adanya 35 pasangan yang telah menikah melalui situs online ini. Alhamdulillah...
اَلْخـَبِيـْثــاَتُ لِلْخَبِيْثـِيْنَ وَ اْلخَبِيْثُــوْنَ لِلْخَبِيْثاَتِ وَ الطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَ الطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبَاتِ.
“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26)
Dengan mengacu pada Surat An Nur tersebut, kita diharuskan untuk selalu berusaha berpikir positif mengenai jodoh. Perkara jodoh sudah ditentukan sebelum kita lahir, di dalam lauh mahfudz. Semoga kita selalu memiliki semangat untuk selalu berusaha memperbaiki diri.