Sepulang dari kegiatan Wisata Dakwah (Wisdak) 2014, saya mendapatkan poin - poin penting yang bisa diterapkan dalam menggapai sukses akhirat dan dunia. Sebelumnya, kegiatan Wisdak merupakan kegiatan yang diisi oleh kajian-kajian oleh beberapa ustadz. Ustadz yang memberikan materi pada saat itu, antara lain Ustadz Tafiqurrahman, Ustadz Ahmad Ghozali, Ustadz Hayu, Ustadz Syeikh Fikri dan Ustadz Asep Supritano. Poin-poin penting yang menurut saya penting antara lain;
Surga itu merupakan balasan dari orang-orang yang sabar, oleh karena itu haruslah kita menjalankan sesuatu secara ikhlas dan sabar. Ilustrasi yang dapat saya gambarkan, adalah saat ini semua umat muslim sedang berlomba-lomba dalam kebaikan. Tujuannya agar mendapatkan tiket urutan awal, setelah nabi, rosul, sahabat nabi dan rosul dan para ahli kitab. Semakin sering kita berbuat kebaikan, maka semakin cepat kita akan mendapatkan kenikmatan di Surga, Aaamiiin.
Begitu juga untuk mendapatkan keikhlasan, ingatlah selau bahwa apa yang kita lakukan itu dicatat dan akan dihisab, Dengan keyakinan seperti, maka tidak mudah untuk mendapatkan catatan yang baik, karena sesuatu yang berharga itu pasti membutuhkan banyak pengorbanan, dan pasti tidak mudah cara meraihnya. Semoga saya bisa istiqomah untuk melakukan amalan-amalan baik secara ikhlas dan sabar.
- Menurut Ustadz Ahmad, prioritas dalam mengeluarkan biaya yaitu zakat, biaya tabungan, dan biaya hidup. Menurut beliau zakat harusnya menjadi prioritas dalam mengeluarkan biaya, hal ini didasari dari pengertian zakat, yang dapat digunakan sebagai pembersih uang kita. Seperti yang sudah ada di lapangan, bahwa riba' sudah tidak bisa dihindari, dengan adanya zakat ini, maka diharapkan dapat membersihkan uang kita dari riba', tentunya juga diiringi dengan permohonan maaf ke Allah SWT. Beliau juga mencontohkan bahwa uang zakat yang kita sisihkan tidak mengurangi penghasilan kita, melainkan akan digunakan untuk tabungan saat di akhirat kelak.
- Ustadz Syeikh Fikri dengan diskusi singkatnya bersama panitia, menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan mencari ridho Allah dapat dilakukan dengan bersyukur saat menerima sesuatu, ikhlas dalam melakukan sesuatu (hanya mengharapkan ridho dari-NYA), kalau kita merasa jauh dengan Ar-Rahman, makan kita harus segera mendekat (ingatlah bahwa selalu ada hari pembalasan), dan yang terakhir saya lupa, hehehehe.....
- Dalam kajian yang lain, oleh ustadz Syeikh Fikri diatas, disebutkan bahwa sunnah itu adalah menjalankan sesuatu mendapatkan pahalam dan jika meninggalkannya, kita rugi. Pengertian ini merupakan paradigma baru atau penyemangat baru dalam mencari amalan-amalan.
Surga itu merupakan balasan dari orang-orang yang sabar, oleh karena itu haruslah kita menjalankan sesuatu secara ikhlas dan sabar. Ilustrasi yang dapat saya gambarkan, adalah saat ini semua umat muslim sedang berlomba-lomba dalam kebaikan. Tujuannya agar mendapatkan tiket urutan awal, setelah nabi, rosul, sahabat nabi dan rosul dan para ahli kitab. Semakin sering kita berbuat kebaikan, maka semakin cepat kita akan mendapatkan kenikmatan di Surga, Aaamiiin.
Begitu juga untuk mendapatkan keikhlasan, ingatlah selau bahwa apa yang kita lakukan itu dicatat dan akan dihisab, Dengan keyakinan seperti, maka tidak mudah untuk mendapatkan catatan yang baik, karena sesuatu yang berharga itu pasti membutuhkan banyak pengorbanan, dan pasti tidak mudah cara meraihnya. Semoga saya bisa istiqomah untuk melakukan amalan-amalan baik secara ikhlas dan sabar.
