Bismillah semoga blog ini menjadi media yang bermanfaat bagi saya sendiri dan orang lain yang membutuhkan....

Serombenan..

Wednesday, December 30, 2015

Surat Terbuka kepada id kaskus b6000nku, pemilik rekening BNI 0372019701 atas nama BPK BPK EDDY



Pada hari Sabtu, 28 Nopember 2015, awalnya saya melakukan pencarian di kaskus forum jual beli. Pencarian berakhir ketika saya menemukan thread dengan posting “For sale : ipad mini 2 retina 32gb wifi + cell Icloud aman” dengan id pemilik : b6000nku (http://fjb.kaskus.co.id/post/5644161698e31b5c218b456c#post5644161698e31b5c218b456c&_ga=1.241798914.1665864114.1446110779).


Akhirnya pada pukul 17.18 WIB, awal transaksi diawali dengan sms ke b6000nku dengan nomer 089647694135 untuk menanyakan kemungkinan dilakukan pengiriman barang dari Jawa Timur ke lokasi saya (Jakarta). Sesuai dengan yang sesuai di thread kaskus, pembelian bisa dilakukan jika dilakukan dengan pembayaran di muka sebesar nilai barang. Kemudian obrolan dilanjutkan melalui whatsapp. Di bawah ini adalah ringkasan percakapannya ;




Akhirnya pada Minggu, 29 Nopember 2015 kesepakatan harga terjadi. Saya dan penjual (id : b6000nku) sepakat harga barang adalah Rp 3.300.000 (termasuk ongkos kirim).

Berlandaskan kepercayaan pada penjual yang memiliki reputasi kaskus donatur (reputasi kaskus donatur artinya pemilik id diwajibkan membayar iuran rutin ke kaskus), saya percaya bahwa barang akan dikirimkan. Pada hari yang sama, saya transfer ke rekening b6000nku dengan nomer rekening BNI 0372019701 atas nama BPK BPK EDDY.

Setelah saya transfer, saya coba hubungi kembali untuk memverifikasi pengiriman barang, namun sampai saat ini resi pengiriman, KTP, dan bukti pengepakan barang belum dikirimkan. Saya sudah coba menghubungi melalui telepon, namun yang mengangkat mengaku tidak mengetahui transaksi pembelian ini. Setelah saya cek di thread lagi, bukan pertama kali penjual ini melakukan penipuan.


Share:

Tuesday, November 3, 2015

1st Half Marathon (JakMar 2015)

Alhamdulillah, pada tanggal 25 Oktober 2015 Half Marathon (HM) berhasil saya selesaikan. Kurang lebih jarak yang saya tempuh 21 KM. Pelaksanaan lari dimulai pukul 05.10 WIB di Monas. Walaupun tanpa latihan rutin, saya berhasil melakukan HM untuk pertama kalinya.



Catatan penting pribadi untuk mengikuti HM JakMar kali ini, panasnya Jakarta bukan main y. Ujian yang paling berat adalah dehidrasi. Pada KM ketiga, saya sempet buang air kecil (saya pikir suhu tubuh saya masih menyesuaikan dengan suhu lingkungan). Pada KM kedelapan belas sampai kedua puluh satu , tubuh saya mulai merasakan dehidrasi, kaki mulai kram, air minum yang ada di tiap pos lari tidak bisa meredakan rasa haus. Bahkan, saya harus minum lebih dari satu gelas pocari sweat. Saya tidak tahu, apa benar pocari sweat lebih baik dari air mineral biasa. Karena sudah terbiasa air mineral, semakin banyak minum air pocari sweat semakin membuatku kehausan. Pada KM ke 21, kaki tidak bisa dipaksa lari, kram saudara pada betis dan telapak kaki. Saya memutuskan finish dengan berjalan.

Dari acara ini, saya mengevaluasi diri antara lain ;
a. Berlatih itu sangat penting, jika akan mengikuti event lari HM (21 KM) atau FM (42 KM). Jika tidak konsisten, maka bersiaplah menerima konsekuensi cidera.
b. Dehidrasi menjadi kendala yang sangat menggangu ketika berlari, maka persiapkan diri sebelum berlari dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang kaya akan air.
c. Perlunya menggunakan pelembab atau pelindung sinar matahari. Memang ketika berlari tidak akan terasa, namun ketika selesai berlari, tepatnya waktu saat mandi, kulit akan terasa panas seperti terbakar. Ini pasti akibat panas sinar matahari yang langsung menyerang kulit. Jadi pastikan  memakai pelindung, berupa pelembab yang memiliki SPF yang cukup.

Share:

Sunday, September 27, 2015

KULIAH KERJA KAWIN (3K)

"Life is really simple, but we insist on making it complicated"
Kutipan qoute yang saya dapatkan dari internet menjadi pembuka thread ini. Dulu waktu masih kecil, menjalani kehidupan itu mudah. Bermain bermain bermain.....itu setidaknya yang aku ingat sampai menginjak tingkat sekolah menengah atas. 

Hidup itu sederhana di pikiranku dulu, KULIAH KERJA KAWIN (K3), namun....???!

(K1) Sampai pada akhirnya waktu kuliah, aku mulai belajar perbedaan watak, belajar menghormati pendapat orang lain, belajar untuk menjaga lisan dan belajar untuk bermimpi. Pernah suatu ketika, saat kegiatan kemahasiswaan aku ditunjuk untuk menjadi pemimpin rapat rutin. Aku menyampaikan untuk jangan pernah lelah untuk bermimpi. Sampai pada suatu ketika, saat itu semester akhir dari perkualihanku, aku didakwa melakukan kecurangan dalam ujian oleh dosen. Bukan tidak mencoba untuk melawan, namun semua yang harus dilakukan sudah kulakukan. Sampai pada akhir usahaku, dosen yang mendakwaku mengancam teman-temanku, "apabila ada yang membantuku, akan mendapatkan ancaman sanksi yang sama". Sampai pada akhirnya aku pasrah untuk didakwa hukuman skors selama 1 (satu) semester. Nilai mata kuliah yang kuambil selama 1 (satu) semester gugur. Pada semester selanjutnya kegiatan perkulihan berjalan monoton, aku mengulang mata kuliah pada semester sebelumnya. Alhamdulillah pada semeseter ke-9, aku lulus dari kampus. 

(K2) Alhamdulillah berkat bantuan dosen, sebelum wisuda, aku sudah ke Jakarta untuk bekerja. Tepat setelah bulan ke-8 aku pindah kerja. Sampai saat ini aku masih bekerja pada perusahaan yang sama. Saat ini, tepat 3 tahun setelah aku kerja di perusahaan yang sama. Walaupun sering mengeluh bekerja di perusahaan ini, usaha untuk mencari pekerjaan di perusahaan yang lain belum menuaikan hasil. Sampai pada akhir bulan ini, isu PHK menjadi kenyataan. Teman-teman kantor sudah mulai mendapatkan surat untuk Pemutusan hubungan kerja. Walaupun bukan aku yang di PHK, "sedih" itu yang aku rasakan. Karena salah satu alasan untuk menjadikanku betah di perusahaan ini adalah kondisi pertemanan yang sangat nyaman. Namun karena kondisi harga minyak dan nilai tukar dollar ke rupiah, aku harus memaklumi kebijakan tersebut.

Siang hari ini, aku kembali memikirkan "apa yang sebenarnya aku inginkan, ingin menjadi apa aku, dan masih banyak pertanyaan yang tidak jelas arahnya". Dan pada akhirnya aku berpikir aku telah tersesat selama 3 (tiga) tahun di Jakarta ini. Aku bukan menjadi diriku, aku bergerak tanpa arah. 

"YA ALLAH YANG MAHA PEMBOLAK BALIK HATI DAN PIKIRAN, TEGUHKAN HATI DAN PIKIRINKU UNTUK SELALU BERADA DI JALAN YANG ENGKAU RIDHOI"

(K3) Seiring bertambahnya umur, maka berkurang juga teman dengan status "sendiri alias jombloh". Terakhir usaha mencari jodoh, aku lakukan melalui tinder. Ketemuan dengan seseorang di Bandung, setelah hampir 2 (dua) bulan, hari ini aku memutuskan untuk menganggapnya sebagai teman biasa. Aku masih berpikir positif, bahwa aku akan dipertemukan dengan jodoh terbaik, tepat pada waktunya. Lalu aku ingat, seiring dengan berlalunya bulan Ramadhan, banyak amalan-amalan yang telah aku tinggalkan, seperti sholat malam, tartil quran, dan tentunya puasa. InshaAllah dalam waktu dekat ini, aku akan berusaha untuk istiqomah menjalankan amalan-amalan tersebut lagi.

Setelah kejadian di akhir masa perkuliahan, aku baru menyadari bahwa aku takut untuk bermimpi lagi. Pada akhir tulisan ini, aku berkomitmen untuk mulai bermimpi BESAR lagi. 






 

Share:

Tuesday, September 8, 2015

Mandiri Jakarta Marathon (JakMar) H-46

Gambar Countdown Mandiri 
Jakarta Marathon (JakMar) 2015 

Tak terasa event lari yang ditunggu kurang 46 hari lagi. Half Marathon (HM), dengan jarak lari 21 KM, porsi lari yang aku ambil pada event ini. Ini adalah pertama kalinya, aku mengikuti event HM. 

Sudah beberapa event lari yang aku ikutin dalam satu tahun terakhir ini. Masing-masing event lari, pasti ada sesuatu yang menarik, termasuk HM pertama ini. 

H-46 JakMar 2015 ini, banyak cobaan yang menurutku menjadi penghalang, termasuk cidera pada ankle dan lutut kaki kiri (sekarang masih tahapan penyembuhan) dan masalah motivasi lari.  

Senin, 7 September 2015 aku mencoba mencari dorongan semangat. Hasilnya, melalui film Mari Lari (2014), Alhamdulillah ada tambahan semangat lari. Menurutku film ini mengajarkan banyak hal untukku, belajar berkomitmen dan tidak gampang putus asa. Selain itu film ini juga dijadikan sebagai media publikasi komunitas lari Indorunners. Kebanyakan tokoh dan setting tempat, mengambil dari cerita komunitas Indorunners. Karena aku pernah masuk ke dalam komunitas tersebut, kurang lebihnya tahu, walaupun tidak menjadi anggota yang active (hehe).

Baik lanjut ke evaluasi persiapan HM JakMar 2015. H-46 cukup mepet, namun perlu dicoba. Pertama, mulai hari ini aku akan mencoba untuk membuat Running Plan (Inspirasi dair Film Mari Lari). Masalahnya, apakah waktu persiapan ini akan mencukupi untuk menjelang HM JakMar. Aku tidak akan pernah tahu sebelum mencobanya. 

Kedua, dari setiap mengikuti event lari yang sebagian 10 KM (terakhir Jakarta International Run tahun 2015), saya selalu mengalami cidera yang sama pada lutut, bisa jadi lutut sebelah kanan ataupun kiri. Untuk itu, aku akan mencoba saran dari salah satu teman (Indorunners), untuk mengurangi berat badan. Saat ini berat badanku 84 Kg, aku akan berusaha untuk menurunkan di bawah 80 Kg. Aku berharap hasilnya akan signifikan pada kecenderungan cidera di lutut kaki.

Aku rasa dua hal tersebut diatas yang bisa aku lakukin H-46 sebelum JakMar 2015. Semoga akan memuaskan hasilnya kelak. 
Share:

Sunday, August 16, 2015

Sport is My Life

Hampir satu setengah bulan, sebelum Puasa Ramadhan 1436 H di sore hari, kami melakukan futsal bersama dengan alumni Teknik Industri ITS. Salah satu pilihan yang bisa membahagiakan diriku. Terasa baru kemarin, aku mengenal permainan sepak bola. Tepatnya, saat kelas 2 SD, aku bersama Doni dan Toni. Aku pertama kalinya bermain Sepak Bola. Walaupun cangggung di awal, saya bersyukur karena selalu memiliki teman-teman yang sabar untuk memberikan ilmunya. Baiklah, kita balik lagi ke permainan futsal, mungkin itu adalah futsal terakhirku karena baru pertama kalinya, aku mendapat cidera ankle di pergelangan kaki kiri. Sampai sekarangpun, saya masih merasakan sakitnya. Sudah hampir 6 kali, dipijat sakitnya belum sepenuhnya hilang. Karena cidera ini, tukang pijat harus berusaha keras memperbaikinya, sampai dikerok pula. Ada yang bilang salah nginjak barang ghaib, ada pula yang bilang ini hanya masuk angin. Ya Allah salah apa aku ini y...., Astaghfirallah

Hasil Kerokan di Kaki

Tahun ini, tepatnya pada bulan Oktober 2015, aku mencoba untuk lari Half Marathon. Semoga cidera ankleku akan pulih sepenuhnya, Aaamiin

Kalau diingat kembali, hampir tiap melakukan salah satu cabang olahraga selalu berakhir dengan cidera. Pernah suatu saat ketika SMA bermain hocky rumput di lapangan UNESA, daerah alis mata bengkak karena terbentur bola hocky. Setelah itu, orang tua menyuruh untuk berhenti bermain hockey rumput karena telah terlalu beresiko. Iyalah, minus di mata juga sudah lebih dari 3. 

Pernah juga giat olahraga pingpong atau tenis meja, berbekal meja turun temurun dari Mama, kita sekeluarga bermain bersama hampir tiap sore dulu saat SMA. Namun karena sekarang, keterbatasan waktu dan tempat menjadi halangan. Semakin bertambah umur, mama sudah jarang bermain pingpong, adek juga sudah disibukkan dengan urusannya. Apalagi saya mulai kuliah sampai sekarang yang berdomisili sementara di Jakarta, hehe..
Someday hal ini harus diceritakan, biar mereka tahu

Apa kabar meja pingpong di rumah y, mudah-mudahan masih ada. Lumayan bisa digunakan lagi kelak :) 

Kali ini futsal masuk blacklist sport. Daftar olahraga yang digemari tinggal 2, Lari dan Renang. Tetapi karena kaki masih cidera, sabar-sabar dululah untuk mulai lari kembali. Untuk renang, sebenarnya bisa saja, cuman butuh banyak efffort aja y. Harus berlangganan gym, ataupun kalau ke kolam renang, harus menjadi pejuang jalan raya, yang mengantri di jalanan (JAKARTA MACET COY).

Share:

Tuesday, July 28, 2015

Ramadhan 1436 H

Ramadhan 1436 H

Ada yang berbeda dengan Ramadhan tahun ini, pada tahun ini pengurus BDI memberikan amanah ke saya untuk mengurus acara Bazar Ramadhan di kantor.

Alhamdulillah, serangkaian acara Bazar sudah selesai saat saya menulis blog ini. Serangkaian acara Bazar dimulai dengan pelaksanaan Sosialiasi Pelaksanaan Bazar kepada para tenant (3/7), Seminar ke Anak Asuh Bakrie Amanah (6/7), pelaksaan Bazar (7-10/7), dan ditutup dengan Buka Bersama dnegan Anak Asuh Bakrie Amanah. Dari pelaksanaan serangkaian acara tersebut terkumpul uang santuanan sebesar Rp. 11,620,000.

Panitia Bazar Ramadhan 1436 H

Suasana Seminar Bersama Anak Asuh

Suasana Bazar Ramadhan 1436H

Suasana Tauziah sebelum buka bersama


Penyerahan Uang Santunan kepada 
perwakilan Bakrie Amanah

Setelah pelaksanaan serangkaian acara tersebut, tepatnya pada tanggal 10 Juli 2015, saya melanjutkan perjalanan ke Kota Cimahi, untuk persiapan Mudik ke Surabaya. Moda transportasi yang digunakan Kereta Api, melalui Stasiun Gambir. Petualangan Mudikpun dimulai pada esoknya, setelah sholat Subuh pada tanggal 11 Juli 2015, kami (saya dan keluarga Cimahi) berangkat menuju Sepanjang (Kota Kecil, tempat Mamaku tumbuh kembang) dengan menggunakan kendaraan roda empat.

Ada hal-hal yang menarik yang menjadi pelajaran bagi saya selama perjalanan. Pertama, ketika mudik, di jalan akan bertemu dengan bermacam-macam tipe pemudik. Kedua, waktu mudik cocok dengan kuliner. Sayangnya, kemarin hal ini tidak bisa berjalan dengan baik, Ketiga, i'ktikaf saat mudik menjadi alternatif yang tepat. Kami i'ktikaf bersama di Masjid Agung Demak. Suasana islami disana sangat mendukung untuk melakukan ibadah pada malam itu. Setelah pelaksanaan sholat tarawih, ada pembacaan ayat-ayat Al-Qur'an oleh Tahfidz Quran. Semoga malam itu, terpilih menjadi malam Lailatul Qodar.

Sesudah melakukan i'ktikaf, pada pagi harinya, setelah sholat subuh, kamipun melanjutkan perjalanan. Kami tiba di Sepanjang pada pukul 13.30 WIB. Karena kami belum melakukan sholat Dhuhur, kami pun mampir ke Masjid Akbar Surabaya. Walaupun saya sering beribadah di Masjid Agung, saya belum sempat untuk naik ke Menara Masjid Agung. Pada siang hari itu, saya bersama adik dan tante mencoba melihat pemandangan dari atas Menara Masjid Agung.

Pemandangan dari atas Menara Masjid Agung Surabaya

Tak terasa waktu berjalan, om mendapatkan pesan dari saudara yang lain, menanyakan posisi kita sudah dimana. Akhirnya kami memutuskan untuk segera menuju Rumah Sepanjang. 


Share:

Wednesday, January 28, 2015

Surabaya, Januari 2015

Minggu ini,  saya kembali ke kampung halaman setelah hampir 6 bulan berada di ibu kota. 
Moda Transportasi yang saya gunakan,  kereta api argo bromo,  berangkat dari stasiun Gambir jam 19.45 sampai di stasiun Pasar Turi jam 6.30. Sesampainya di stasiun Pasar Turi,  seperti biasanya,  Papa menjemputku. 
Tidak seperti biasanya,  sesampainya disana, kami beranjak ke Gresik,  untuk membeli makanan khas Gresik,  seperti Jenang.  Eyang Kong lagi pengen Jenang.  Kami menuju Toko Bu Muzainah,  toko makanan khas yang modern menurutku (maaf lupa ambil photo). Makanannya lumayan enak,  cocok dibuat buah tangan bagi para pelancong, dan yang pastinya harganya miring. Setelahnya, tidak jauh disana kami mencari warung makan nasi krawu.
Karena kangen makanan Surabaya,  harj-hari selanjutnya diisi dengan kuliner makanan Surabaya,  Tahu Campur,  Bebek,  Lontong Balap,  Semanggi disikat abis.
Selain kangen dengan  makanan khas Surabaya,  agenda perjalanan pulang untuk menghadiri acara nikahan teman sekaligus sahabat di Surabaya.
Pada Sabtu malam Minggu,  tepat jam 5, saya beranikan diri untuk menggunakan Mobil.  Cuaca Hujan deres mendorongku untuk menggunakan mobil,  walaupun jarang pake mobil :)
Akhirnya selama perjalanan dari Driyorejo ke Rungkut Industri,  nyerempet mobil Levina,  adu mulut dengan pengguna motor di daerah Wonokromo.  Tak sampai itu aja,  setelah menjemput temen di Rungkut Industri,  kami menuju Gedung Perhutani (acara nikahan), saya harus memarkirkan mobil ke lantai 2.  BEUUUUUH, gimana gak grogi,  jalan ke parkir lantai 2, melingkar ke atas, ban belakang menabrak pembatas jalan.  Alhamdulillah kami bisa selamat melaluinya :)

Penulis,

Share:

Tuesday, January 13, 2015

Dua Puluh Enam Tahun

Yap, besok tanggal 14 Januari genap sudah, saya berumur 26 tahun. Seperti malam di tahun 2014 lalu, Mama menanyakan kembali alamat kosan di Jakarta. Setelah, ditanya alasannya, beliau besok akan mengirimkan makanan cepat saji ke kosan. Kalau dipikir tahun kemarin, pasti senang sekali mendapatkan makanan gratis di hari ulang tahun. Tetapi tidak seperti malam ini, perasaan risih untuk menerima hadiah di ulang tahun tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Timbul pertanyaan, pada hari kelahiran kita, sebenarnya apa yang perlu di rayakan? Mengapa perlu dirayakan? Bagaimana cara merayakannya?

Malam ini, sepertinya usia (waktu) telah mengajarkan banyak hal terhadap diriku. Dua puluh enam sudah, saya mencari jati diri. Sudahkan saya menemukan jati diri, ingin menjadi apa saya kelak, lalu bagaimana lingkungan sekitar akan menerimaku, banyak pertanyaan-pertanyaan dan pilihan-pilihan jawaban yang muncul, tapi keyakinan pudar.

Bayang-bayang kenangan susah dan sedih melekat di setiap langkah-langkah. Ketidakpastian ini membingungkan, mana yang benar dan salah hampir tidak nampak. Dari tiga tahun yang lalu, setelah lulus dari institut kehilangan panduan uintuk melangkah. Diam di tempat!!! Kata yang cocok untuk menggambarkannya.

Pada tahun ini, mimpi-mimpi kembali dibuat, langkah-langkah besar yang konkrit semoga bukan di angan-angan lagi. Seandainya salah melangkah, itu lebih baik daripada tidak pernah mencoba.

InsyaAllah, kembali ke perintah-NYA, Saya harus kembali on track. Masa-masa euphoria harus segera diakhiri,

Maafkan ya ALLAH, hamba-MU ini telah melalaikan salah satu nikmat, waktu luang. Lapangkan dada ini, untuk bisa selalu sabar dan istiqamah mengejar surga-MU, Aaamiin

Penulis,

 
Share:

Thursday, January 1, 2015

Target dan Usaha pada Dua Nol Satu Lima ( 2 0 1 5 )

Bismillahirrahmanirrahim,

Akhirnya catatan di tahun 2015 sudah bisa ditulis. Pada akhir tahun 2014, perayaan tahun baru 2015 tidak seramai tahun-tahun sebelumnya di Jakarta. Saya bisa tidur pulas, tanpa terganggu oleh bunyi petasan. Mungkin Allah telah mengingatkan kepada kita sejenak bahwa umur kita ada batasnya melalui kecelakan pesawat Air Asia QZ8501, semoga dosa-dosa korban kecelakan pesawat tersebut diampuni dan amalan-amalannya di dunia bisa membantunya di akhirat kelak #Aaamiiin.

Baiklah setelah hampir 26 tahun, saya hidup di dunia. Setelah melalui banyak pengalaman mencari sorang pendamping hidup. Pada akhir tahun ini, saya berkesimpulan untuk selalu belajar menerima kekurangan orang lain. Setelah perbincangan akhir pekan lalu di Kereta Parahyangan (Kereta Parahyangan). Pada tahun 2015, saya akan menargetkan untuk membina keluarga baru. Semoga rencana Allah sesuai dengan rencana saya. Pada saat ini saya masih berstatus single #bukancurhat, semoga keinginan menikah di tahun ini bisa terlaksana. Untuk menentukan target hidup ini, saya akan berusaha untuk mendekatkan kembali ke ALLAH. Ya ALLAH, yang MAHA TAHU, engkau menjadi saksi atas janji-janjiku di tahun 2015. Engkaulah pemilik segala sesuatu, tidak ada segala sesuatu terjadi dengan izinmu. Saya berjanji sholat tahajud 5 kali/minggu dan puasa sunnah senin kamis 2 kali/bulan akan kembali saya lakukan. Kemungkinan besar, saya belum bisa menemukan jodoh yang cocok, karena masih jauh dari pemilik alam semesta ini.

Dalam beberapa tahun terakhir di Jakarta, saya merasa kehilangan sesuatu yang saya nikmati dulu ketika perkuliahan. Apa itu? Apaaaaa itu? yaitu menulis. InsyaAllah saya akan mulai aktif menulis kembali, 1 post/bulan. Saya pernah bermimpi untuk menjudi researcher dan penulis. Semoga saya bisa istqomah untuk meraih mimpi yang sempat terlupakan tersebut.

Untuk resolusi ketiga, untuk kebaikan kesehatan tubuh, berat badan yang dulu sempat 75 kg sekarang mulai naik menyentuh naik angka 90 kg. Pola makan sehat harus diterapkan, dimulai dengan puasa sunnah. Saya harus makan oatmeal 5 kali tiap pagi/minggu dan jogging 30 km/minggu. Roti menjadi alternatif makan pagi dan sahur.

Sengaja target 2015 tidak saya tulis lebih dari tiga, ini berdasarkan inspirasi dari Jamil Azzaini, Cara Membuat Resolusi.

InsyaAllah, dengan izin Allah SWT target tahun 2015 akan bisa saya tepati.

Salam,
Penulis


Share:

Tahun 2014

Alhamdulillah tahun 2014, telah berlalu. Banyak cerita di tahun ini, senang atau duka. Senang dan duka mencari pendamping hidup, hehe #mulaigalau. Mulai dari ditinggal selingkuh oleh pacar, kok jadi ngomong aibnya orang y :) #intermesso aja guys sampai sekarang memilih untuk sendiri lagi #jombloitupilihankatanya.
Baiklah, sebelum saya mau membuat rencana resolusi di tahun 2015, mari direview apa yang sudah terjadi di tahun 2014.

Di mulai dari awal tahun, setelah hampir satu setengah tahun berkecimpung dalam dunia kerja compliance, yang kerjaannya melototin nilai tingkat komponen dalam negeri sampai nemenin audit ngereview dokumen pengadaan. Akhirnya pada awal tahun 2014, saya pindah posisi kerja ke inventory staff. Kesannya, masalah yang dihadapain berubah, dari yang sebelumnya ngurusin dokumen-dokumen pasca pengadaan, sekarang saya bekerja pada fungsi yang berpotensi asal masalahnya. Mulai dari pembuatan owner estimate (OE), invemtory staff meminta dilakukan pembelian material tertentu. OKE, ngomongin masalah di inventory, masalah pasti berkaitan dengan ketersediaan material. Tentunya ini sangat berkaitan dengan penggunaan dan penyimpanan material di lapangan kerja. Btw, saya kerja di perusahaan oil and gas y guys. Penggunaan material sangat berkaitan dengan banyaknya pekerjaan, bisa dikatakan di perusahaan saya saat ini, rencana tidak sesuai dengan realita. Awal tahun, perencaaan drilling tinggi, akhir tahun tidak ada yang terlaksana. Bagaimana perusahaan bisa progressive pertumbuhannya #lupakanmasalahini. Penyimpanan sangat berkaitan dengan kondisi warehouse yang layak. Pada akhir tahun, tepatnya pada saat dilakukan end year physical stock check, saya baru tahu secara langsung kondisi penyimpanan material-material oil and gas. Yaaa... mostly, material-material yang berumur seperti chemical menjadi tantangan tersendiri untuk disimpan. Salah penempatan, bisa merusak material ini.

Pertengahan tahun, gagal cinta, pertanyaan-pertanyaan dari sanak keluarga mulai membayangi tiap malam, KAPAN NIKAH? Temen-temen lain yang berumur 25 tahun, mungkin juga sering mendengarnya, hehe. Saya menanggapi biasa, namun tetap menjadi masalah yang harus diselesaikan. InsyaAllah target nikah umur 26, #resolusi2015 semoga bisa terwujud, aaaminnn.

Akhir tahun, Alhamdulillah status kepegawain sudah berubah dari sebelumnya hired by third party company sekarang sudah menjadi Pegawai Kerja Waktu Tertentu (PKWT) hired under perusahaan langsung. Tetapi tetap ya dalam prosesnya, masalah kesehatan seperti kadar kolesterol :(. Pola hidup yang tidak sehat, seperti makan terlalu banyak karbohidrat menjadi masalah intinya. Masukkan list resolusi dah masalah ini, nanti akan dibahas di blog selanjutnya. Saya harus menjalani dua kali tes kesehatan, khusus untuk mengklarifikasi kadar kolesterol yang terlalu tinggi. Alhamdulillah pada tes yang kedua, kadar kolesterol turun drastis karena makan nasi dan karbohidrat lainnya dikurangin.


Semoga tahun depan, mendapat ilmu baru yang bermanfaat

Salam,
Penulis


Share:
tenvictory company. Powered by Blogger.

Tentang Penulis

My photo
Hai, para pencari ilmu teruslah bergerilya di pelosok-pelosok ladang ilmu untuk mencari keridhoan-Nya