Tak terasa, sudah satu tahun tinggal di Ibu Kota (10/02/2013), dan enam bulan lalu terakhir mengunjungi kota kelahiran, Surabaya. Kemarin, tepatnya tanggal 8 Maret 2013, Surabaya, kota pahlawan dikunjungi oleh anak perantauan ini. Pertama kali menginjak di kota kelahiran, banyak yang udah berubah. Infrastruktur jalan mulai membaik, nampak jalan yang dulunya berpasir, kini sudah beraspal. Jalan yang dulunya beraspal, kini mulai berrongga-rongga, seperti ada yang sengaja membuat lubang di jalan, hehehe...
Skip, sesampainya di rumah, sumber inspirasi, kini sedikit usang, tembok-temboknya mulai ditumbuhin jamur. Aku yakin benar orang tuaku, semakin sibuk dengan urusan di luar rumah, apalagi adek, yang masih kuliah di kampus perjuangan jarang pulang.
Sabtu, 9 Maret 2013, sore harinya, kampus tercinta menjadi tujuan nostalgia pertamaku, masih lekat di ingatanku, disini tempatku mengenal keluarga baru, GAP 07, kita menyebutnya. Disini juga, ilmu berorganisasi menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan kuliahku. Walaupun tidak sempat keliling kampus, namun satu hal yang berubah, suasana Laboratorium Supply Chain Management (LSCM), yang dulunya agak keurus (mungkin terlalu srg jadi tempat menginapku, hehe) sekarang lebih bersih, dan yang mengejutkan fasilitasnya bertambah (kulkas, komputer, dan pastinya koleksi literaturenya semakin bervariasi). Akhir dari nostalgia kampus, dengan makan bersama di kedai dimsum (sayang lupa motret). Dimsum yang dulunya dimakan sambil hujan rintik-rintik, kini tak seenak ingatanku. Karena hujan yang kunjung berhenti, malam itu, dihabiskan dengan menginap bersama, sambil bermain bridge bersama kawan lama (Alhamdulillah).
Keesokan harinya, saat melalui jalanan di perumahan KBD, suasana tampak lebih ramai, mungkin ada kaitannya dengan penamaan "KBD" Kota Baru Driyorejo. Kota ini menunjukkan perkembangannya, dilihat dari perkembangan jumlah penduduknya. Family Time, sesuai schedule, hari ini tidak lain hari berbakti ke orang tua, kebetulan minggu depan, mama akan mengikuti sidang thesis. Tugas pembuatan materi power point diserahkan ke anak pertama, calon sukses ini (memotivasi sendiri gppkan y, hehehe). Ahamdulillah masih berkumpul dengan keluarga, walupun tidak dilakukan setiap hari.